AURORA
DI PLANET URANUS TERAMATI UNTUK PERTAMA KALINYA
Dikutip dari tulisan : Andrew Fazekas untuk National
Geographic Newshttp://news.nationalgeographic.com/news/2012/04/120413-uranus-auroras-science-space-hubble/
Gambar 1. Aurora yang teramati di planet Uranus (Image courtesy
Laurent Lamy)
Untuk pertama kalinya, para ahli
astronomi mendapatkan sebuah foto aurora yang berada di atas atmosfer uranus .
Sepintas, dua aurora seukuran bumi teramati dengan menggunakan telescope Hubble saat
mereka “meledak” di sisi bagian siang planet Uranus pada november 2011. “Terakhir
kali kami memperoleh sinyal pasti dari aktifitas aurora di Uranus adalah pada
saat misi Voyager 2 NASA melakukan penyelidikan di tahun 1986” menurut Laurent
Lamy, ahli astronomi di Observatoire de Paris di kota Meudon, Prancis. “Akan
tetapi perisitiwa terlihatnya aurora pada November 2011 tersebut merupakan peristiwa
pertama kali secara nyata terlihat
adanya emisi cahaya dengan menggunakan teleskop” Lamy menambahkan.
Teramatinya Aurora Uranus merupakan keberuntungan
Aurora dalam bentuk cahaya sering terlihat pada
daerah lintang tinggi di planet bumi, Jupiter, dan Saturnus,- semua planet
tersebut memiliki magnestosfer yang berfungsi sebagai pelindung dari persitiwa
badai matahari.
Aurora bergerak menuju
kutub-kutub planet, dimana garis-garis medan magnet berkumpul dan menyalurkan
partikel bermuatan dari matahari menuju atmosfer planet tersebut. Dengan
peristiwa tersebut, partikel-partikel bermuatan akan bertumbuk dengan molekul
udara sehingga mengakibatkan molekul tersebut bercahaya
Para ilmuwan telah berusaha
mendeteksi aurora di Uranus pada tahun 1998 dan 2005, namun tidak berhasil. Dan
pada bulan September 2011, Lamy bersama temannya mempelajari badai Matahari
yang menuju Uranus dengan jarak sekitar 2,5 Milyar Mil (4 Milyar kilometer)
dari bumi. Para tim peneliti melakukan penjadwalan pengamatan Hubble sesuai dengan
waktu terjadinya badai matahari. Dan dalam waktu 6 minggu sesudahnya, teleskop Hubble
menangkap peristiwa bergejolaknya aurora diatas atmosfer planet Uranus.
“Kami sangat beruntung dapat mengamat perisitiwa
kilatan tersebut “ Lamy menambahkanKeganjilan Bentuk Planet dapat mempengaruhi Aurora
Ketidak normalan munculnya
aurora dapat terkait dengan keganjilan orientasi dari planet Uranus. Tidak
seperti 7 planet lainnya, sumbu axis magnet Uranus adalah 60 derajat dari
simpangan sumbu axis tersebut. Sebagai tambahan, simpangan axis sendiri
memiliki kemiringan 98 derajat relatif terhadap sistem orbit tata surya. Dengan
kata lain, planet uranus terlihat seperti
berguling dengan sendirinya seiring saat mengorbit pada matahari
Aurora Uranus cukup singkat
terjadi, dan Lamy berspekulasi bahwa hal tersebut diakibatkan oleh perbedaan
orientasi dari datangnya partikel Matahari dan ketidak normalan medan magnet
planet Uranus
“Aurora tersebut akan
memberikan petunjuk lokasi pasti dari sumbu axis magnet yang kemudian memungkinkan
bagi kita untuk pertama kalinya mengetahui
bagian magnetosfer yang aktif”, menurut
Lamy
“Tidak diragukan Uranus adalah
planet yang misterius. Hanya saja kita tidak tahu banyak tentang hal tersebut,
khususnya bagian magnetosfer planet Uranus. Akan tetapi, lambat laun kita akan mulai dapat mengukap rahasia tersebut.”
Pentingnya Pengamatan Uranus
Saat ini Lamy dan tim telah
membuktikan bahwa teleskop Hubble dapat menangkap citra aurora pada planet Uranus.
Lamy berharap akan mendapatkan lebih banyak lagi waktu pengamatan dengan menggunakan
teleskop Hubble.
“Kita tidak melihat peristiwa
ini secara visual selama lebih dari seperempat abad, akan tetapi kita tahu
bahwa kita memiliki peralatan/intsrument yang cukup unik untuk dapat digunakan“
menurut Lamy
Sangat disayangkan bahwa saat
ini teleskop Hubble mulai mendekati akhir masa hidup dari peralatan tersebut (life time), sehingga sangatlah penting bagi kita untuk mendapatkan
kesempatan mengamati keberadaaan aurora sebelum teleskop Hublle tersebut tidak
beroperasi lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar